Sunday, October 2, 2011

::kisah lelaki sempurna::

Muadz..

nama seorang jejaka yang sarat cintanya, dalam ilmunya.

Tuah saya, tercampak ke bumi Urdun selama 7tahun menjejak ilmu medic di sana, memberikan saya peluang untuk sesekali menjejak kaki ke maqam2 para sahabat di sana.

maqam muadz bin jabal..
antara yang masih tegar terpahat di hati saya.
dia lelaki yang menjatuhkan airmata saya saat ammu penjaga maqam menceritakan sedikit sebanyak mengenai sirahnya.

DIA.
Nama panjangnya adalah Muadz bin Jabal bin Amr bin Aus al-Khazraji, sedangkan nama julukannya adalah “Abu Abdurahman”. Ia dilahirkan di Madinah dan memeluk Islam pada usia 18 tahun. Fisiknya gagah, berkulit putih, berbadan tinggi, berambut pendek dan ikal, dan bergigi putih mengkilat
Dia meninggal saat usianya belum 33 tahun, pada tahun 18H di tanah urdun saat dilanda taun Amwas. DIA pergi saat “prime-age’ tetapi sirahnya penuh makna

DIA. Lelaki yang dalam ilmunya
Setelah Rasulullah saw. tiba di Madinah sebagai Muhajirin, pemuda Mu'adz selalu mendampingi beliau tak ubahnya bagaikan bayang-bayang dengan orangnya. Mu'adz belajar mengaji Al-Qur'an dan Ilmu Syari'at Islam kepada beliau. Mu'adz cepat menjadi sahabat yang terpandai membaca kitab Allah dan paling 'alim mengenai syari'at Islam. Tidak mengherankan kalau Mu'adz bin Jabal berhasil menjadi orang pandai. Sejak kecil dia dididik di Madrasah Rasulullah saw., dan menamatkan pelajarannya di tangan beliau sendiri. Dia meneguk ilmu dari sumber yang mulia itu sejak bermula. Dia berhasil menguasai Ilmu Ma'rifat sesuai dengan ma'nanya yang baik dari guru yang paling baik. Diploma Mu'adz cukuplah kiranya pengakuan Rasulullah saw. bagi Mu'adz dengan sabda beliau, "Umatku yang paling 'alim tentang halal dan haram ialah Mu'adz bin Jabal."

Yazid bin Quthaib pernah bercerita, "Pada suatu ketika aku masuk ke masjid Himsh. Di sana kulihat seorang pemuda berambut keriting duduk dikelilingi orang banyak. Kalau dia berbicara seolah-olah cahaya dan permata yang keluar dari mulutnya. Aku bertanya, "siapa pemuda itu?"
"Muadz bin Jabal," jawab mereka.

Abu Muslim. Abu Muslim al Kaulany pernah pula meriwayatkan, "Aku masuk ke masjid Dimsyiq. Halaqah (majlis ta'lim) dalam masjid penuh dengan para sahabat senior. Seorang pemuda bermata hitam dan gigi putih berkilat duduk di tengah-tengahmereka. Setiap mereka berselisih pendapat tentang suatu masalah, mereka tanyakan kepada pemuda itu. Aku bertanya kepada orang di dekatku, "siapa pemuda itu?" "Mu'adz bin Jabal!" katanya.

DIA .Lelaki sarat cinta; mencintai dan dicintai Rasulullah
DIA lelaki assabiqul awwalun. Mu'adz bin Jabal masuk Islam di hadapan seorang da'i dari Makkah, Mush'ab bin 'Umair. Pada malam 'Aqabah, Mu'adz mengulurka tangannya yang kecil kepada Rasulullah untuk dibai'at. Mu'adz dibai'at bersama-sama dengan suatu rombongan berjumlah tujuh puluh dua orang

DIA lelaki dicintai yang mendapat pengakuan cinta Rasulullah. Pada suatu hari Rasulullah SAW, bersabda: “Hai Mu’adz! Demi Allah saya sungguh sayang kepadamu. Maka jangan lupa setiap habis shalat mengucapkan: Ya Allah, bantulah daku untuk selalu ingat dan syukur serta beribadat dengan ikhlas kepada-Mu.

Saat perginya, Mu’adz pun mengucapkan perkataan yang menyingkapkan dirinya sebagai seorang Mu’min besar. Sambil matanya menatap ke arah langit, Mu’adz munajat kepada Allah yang Maha Prngasih, katanya:
“Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku mengharapkan-Mu.
Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku tidaklah mencintai dunia demi untuk mengalirkan air sungai atau menanam kayu-kayuan. tetapi hanyalah untuk menutup haus dikala panas, dan menghadapi saat-saat yang gawat, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, keimanan dan ketaatan”
Lalu diulurkanlah tangannya seolah-olah hendak bersalaman dengan maut, dan dalam keberangkatannya ke alam ghaib masih sempat ia mengatakan:
“Selamat datang wahai maut. Kekasih tiba di saat diperlukan.”
Dan nyawa Mu’adz pun melayanglah menghadap Allah.



Dan saya, hingga kini masih terasa panasnya airmata saat pertama kali berdiri dihadapan maqam DIA.

Ya Allah, sempurnanya kehidupan seorang lelaki sepertinya Ya Allah.

Ya Allah, sempurnakan kehidupanku persis Engkau menyempurnakan kehidupan lelaki ini dengan sarat cintanya, dalam ilmunya Ya Allah.

No comments:

Post a Comment