Saturday, October 22, 2011

oNe frEnz oFfEr aDviCe..

when friends offer advice, listen carefully

one of the great things to be learned is listening
listen very silently.
just don't listen indifferently.
dont listen as if you want others to stop talking and you are just listening to be polite because they are your friends.
in that cse, it is better to tell them not to say anything because you are not in the mood of listening.

but when you are listening, really listen- be open, because you r friends may be right. and even they are wrong, listen to them. it will enrich you. you will learn more viewpoints, and it is always good to learn. so listen well, but always decide on your own.

once a person have relative understanding, things become very clear and easy. otherwise people are very absolutist. they think in terms of absolutes; this is truth and whatever against it is wrong.

truth is vast. infinite are it's facet and infinite are the way to know it. whatever we know is limited; it is just one part.

so when a friend offer advice, listen.

Tuesday, October 18, 2011

oNe*dOa*Of*a*lOvEr

Ya 'Aziz.......... Jika Cinta Adalah KETERTAWANAN Tawanlah Aku Dengan Cinta Kepada-Mu Agar Tidak Ada Lagi Yang Dapat Menawanku Selain Engkau

Ya Rohiim.......... Jika Cinta Adalah PENGORBANAN Tumbuhkan Niat Dari Semua Pengorbananku Semata-mata Tulus Untuk-Mu Agar Aku Ikhlas Menerima Apapun Keputusan-Mu

Ya Robbii.......... Jika Rindu Adalah Rasa Sakit Yang Tidak Menemukan M...uaranya Penuhilah Rasa Sakitku Dengan Rindu Kepada-Mu Dan Jadikan Kematianku Sebagai Muara Pertemuanku Dengan-Mu

Ya Robbii.......... Jika Sayang Adalah Sesuatu Yang Mempesona Ikatlah Aku Dengan Pesona-Mu Agar Damai Senantiasa Kurasakan Saat Terucap Syukurku Atas Nikmat Dari-Mu

Ya Allah.......... Jika Kasih Adalah Kebahagiaan Yang Tiada Bertepi Tumbuhkan Kebahagiaan Dalam Hidupku Di saat Kupersembahkan Sesuatu Untuk-Mu

Ya Allah.......... Hatiku Hanya Cukup Untuk Satu Cinta Jika Aku Tak Dapat Mengisinya Dengan Cinta Kepada-Mu Kemanakah Wajahku Hendak Kusembunyikan Dari-Mu

Ya Ar-Rahmaan......... Dunia Yg Engkau Bentangkan Begitu Luas Bagai Belantara Yg Tak Dapat Kutembus Di Malam Yang Gelap Gulita Agar Tidak Tersesat Dalam Menapakinya

Ya Ar-Rahiim……. Berikan Alas Kaki Buat Hamba Agar Jalan Yg Kutapaki Terasa Nikmat Meski Penuh Dengan Bebatuan Runcing & Duri Yang Tajam
Hamba Sedar Semua Ini Milikmu Dan Suatu Saat Jika Kau Kehendaki Semuanya Akan Kembali Jua Kepada-Mu
Hamba pasrahkan kehidupan hamba kepada-Mu.

(Lutfi S Fauzan)

Monday, October 3, 2011

oNesToRy in cappadocia



cappadocia beauties that mesmerized me
t'was 2009 in the peak of summer heat.
these enchanting nature stands in glimmers

::turkiye 2009 memories::

~desperate for another trip, where to, next yeah ?~

oNesToRy of iRoNy :: seek and you will miss ::

s.e.e.k.i.n.g

LAO TZU HAS SAID
‘SEEK AND YOU WILL MISS. DO NOT SEEK AND YOU WILL FIND.’

Now, this is one of the most significant statements ever made. In the every seekin you have missed.

If you seek, you have taken a wrong standpoint. In the very seeking you have accepted one thing- that you don’t have that which you seek. That is where the fault lies. You have it; you already have it. The moment you start searching for somethingm you will become neurotic, because you cannot find it- there is nowhere to look, because it is already there.

It is like a man who is searching for his glasses,. His glasses are already on his eyes, on his nose and he is looking through those glasses ad searching! Now he will never find them, unless he remembers that all search is futile, unless he remembers, ‘If I can see, then my glasses must be already there in front of my eyes, otherwise how could I see?’

In our very seeing, the truth is hidden. In our very search, the treasure is hidden. The seeker is the sought- that is the problem, the only problem that human beings have been trying to solve and about which they have been growing more and more puzzled.

The snest attitude is that of Lao Tzu. He says,
‘STOP SEARCHING AND BE.’
Just be, and you will be surprised; You will find it!

OO ME! SO PUZZLED SEARCHING FOR THIS AND THAT!
HAVE I FORGOTTEN THAT MY GLASSES IS ALREADY THERE?

what say you? are you lao- tzu ian? haha

Sunday, October 2, 2011

::kisah lelaki sempurna::

Muadz..

nama seorang jejaka yang sarat cintanya, dalam ilmunya.

Tuah saya, tercampak ke bumi Urdun selama 7tahun menjejak ilmu medic di sana, memberikan saya peluang untuk sesekali menjejak kaki ke maqam2 para sahabat di sana.

maqam muadz bin jabal..
antara yang masih tegar terpahat di hati saya.
dia lelaki yang menjatuhkan airmata saya saat ammu penjaga maqam menceritakan sedikit sebanyak mengenai sirahnya.

DIA.
Nama panjangnya adalah Muadz bin Jabal bin Amr bin Aus al-Khazraji, sedangkan nama julukannya adalah “Abu Abdurahman”. Ia dilahirkan di Madinah dan memeluk Islam pada usia 18 tahun. Fisiknya gagah, berkulit putih, berbadan tinggi, berambut pendek dan ikal, dan bergigi putih mengkilat
Dia meninggal saat usianya belum 33 tahun, pada tahun 18H di tanah urdun saat dilanda taun Amwas. DIA pergi saat “prime-age’ tetapi sirahnya penuh makna

DIA. Lelaki yang dalam ilmunya
Setelah Rasulullah saw. tiba di Madinah sebagai Muhajirin, pemuda Mu'adz selalu mendampingi beliau tak ubahnya bagaikan bayang-bayang dengan orangnya. Mu'adz belajar mengaji Al-Qur'an dan Ilmu Syari'at Islam kepada beliau. Mu'adz cepat menjadi sahabat yang terpandai membaca kitab Allah dan paling 'alim mengenai syari'at Islam. Tidak mengherankan kalau Mu'adz bin Jabal berhasil menjadi orang pandai. Sejak kecil dia dididik di Madrasah Rasulullah saw., dan menamatkan pelajarannya di tangan beliau sendiri. Dia meneguk ilmu dari sumber yang mulia itu sejak bermula. Dia berhasil menguasai Ilmu Ma'rifat sesuai dengan ma'nanya yang baik dari guru yang paling baik. Diploma Mu'adz cukuplah kiranya pengakuan Rasulullah saw. bagi Mu'adz dengan sabda beliau, "Umatku yang paling 'alim tentang halal dan haram ialah Mu'adz bin Jabal."

Yazid bin Quthaib pernah bercerita, "Pada suatu ketika aku masuk ke masjid Himsh. Di sana kulihat seorang pemuda berambut keriting duduk dikelilingi orang banyak. Kalau dia berbicara seolah-olah cahaya dan permata yang keluar dari mulutnya. Aku bertanya, "siapa pemuda itu?"
"Muadz bin Jabal," jawab mereka.

Abu Muslim. Abu Muslim al Kaulany pernah pula meriwayatkan, "Aku masuk ke masjid Dimsyiq. Halaqah (majlis ta'lim) dalam masjid penuh dengan para sahabat senior. Seorang pemuda bermata hitam dan gigi putih berkilat duduk di tengah-tengahmereka. Setiap mereka berselisih pendapat tentang suatu masalah, mereka tanyakan kepada pemuda itu. Aku bertanya kepada orang di dekatku, "siapa pemuda itu?" "Mu'adz bin Jabal!" katanya.

DIA .Lelaki sarat cinta; mencintai dan dicintai Rasulullah
DIA lelaki assabiqul awwalun. Mu'adz bin Jabal masuk Islam di hadapan seorang da'i dari Makkah, Mush'ab bin 'Umair. Pada malam 'Aqabah, Mu'adz mengulurka tangannya yang kecil kepada Rasulullah untuk dibai'at. Mu'adz dibai'at bersama-sama dengan suatu rombongan berjumlah tujuh puluh dua orang

DIA lelaki dicintai yang mendapat pengakuan cinta Rasulullah. Pada suatu hari Rasulullah SAW, bersabda: “Hai Mu’adz! Demi Allah saya sungguh sayang kepadamu. Maka jangan lupa setiap habis shalat mengucapkan: Ya Allah, bantulah daku untuk selalu ingat dan syukur serta beribadat dengan ikhlas kepada-Mu.

Saat perginya, Mu’adz pun mengucapkan perkataan yang menyingkapkan dirinya sebagai seorang Mu’min besar. Sambil matanya menatap ke arah langit, Mu’adz munajat kepada Allah yang Maha Prngasih, katanya:
“Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku mengharapkan-Mu.
Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku tidaklah mencintai dunia demi untuk mengalirkan air sungai atau menanam kayu-kayuan. tetapi hanyalah untuk menutup haus dikala panas, dan menghadapi saat-saat yang gawat, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, keimanan dan ketaatan”
Lalu diulurkanlah tangannya seolah-olah hendak bersalaman dengan maut, dan dalam keberangkatannya ke alam ghaib masih sempat ia mengatakan:
“Selamat datang wahai maut. Kekasih tiba di saat diperlukan.”
Dan nyawa Mu’adz pun melayanglah menghadap Allah.



Dan saya, hingga kini masih terasa panasnya airmata saat pertama kali berdiri dihadapan maqam DIA.

Ya Allah, sempurnanya kehidupan seorang lelaki sepertinya Ya Allah.

Ya Allah, sempurnakan kehidupanku persis Engkau menyempurnakan kehidupan lelaki ini dengan sarat cintanya, dalam ilmunya Ya Allah.